Kejang Demam Bayi & Balita
Beberapa
kali nemuin pasien kejang di ruang anak. Tapi, baru sempet share sekarang.
Jadi
semangat habis liat blog saya yang ini http://dotbaby.blogspot.com/ selain juga karena
habis dapat kasus kejang lagi di jam -
jam kritis waktu sahur Ramadhan ini. Yuk, mulai kita bahas.
Kejang
adalah pembebasan listrik yang tidak terkontrol dari sel syaraf di otak yang
ditandai dengan serangan yang tiba - tiba.
Kejang
dapat berupa kondisi di mana otot tubuh berkontraksi dan relaksasi secara cepat
dan berulang.
Kejang
demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu( suhu rektal
lebih dari 38'C).
Bagaimana
cara mengetahui bahwa anak (bayi & balita) sedang mengalami kejang??
Ini nih
Tanda dan Gejala Kejang
1. Gerakan
abnormal pada wajah, mata, mulut, lidah dan anggota gerak (tangan dan kaki).
Contoh :
mata berkedip, berputar atau juling, gigi atau rahang terkatup rapat,mulut atau
lidah dapat tergigit, kaku pada anggota gerak (tangan dan kaki)
2. Bisa
berupa tangisan melengking dan sukar berhenti
3.
Perubahan atau gangguan kesadaran (tidak merespon ketika diajak bicara)
4. Gangguan
pernafasan, nafas menjadi tidak teratur bahkan berisiko apneu (henti nafas)
5. Kulit
kebiruan (sianosis)
6. Demam
tinggi atau kenaikan suhu tubuh secara tiba - tiba
7. Pingsan
yang berlangsung selama 30 detik sampai 5 menit (sering terjadi pada anak -
anak yang mengalami kejang demam)
Lalu,
bagaimana pertolongan pertama jika si kecil mengalami kejang?
Cekidot...
Penting banget.
1. No PANIC !!!
Tetap tenang agar bisa berfikir jernih tindakan segera yang
dapat dilakukan karena panik kan ga menyelesaikan masalah ya moms.. jadi usahakan untuk tidak panik dulu.
2. Segera kendorkan pakaian anak (terutama sekitar leher).
Bukalah kancing baju anak dengan cepat atau jika memakai kaos
segera lepaskan. Biarkan bila hanya kaos dalam.
3. Bila anak tidak sadar, posisikan badan telentang dengan kepala miring. Bersihkan hidung dan mulut dari lendir bila ada.
4. Ukur suhu tubuh.
Gunakan termometer bila ada, bila tidak setidaknya ibu bisa
mengira - ngira dengan menggunakan tangan. Raba seluruh bagian tubuh terutama
di daerah belakang kepala dan lipatan - lipatan seperti ketiak untuk memastikan
bahwa anak benar - benar demam atau tidak.
5. Bila anak benar demam,
Segera beri kompres air sejuk (bukan air es atau air hangat
ya..). Kompres lah seluruh bagian tubuh yang teraba panas. Ganti kompres secara
berkala ( tapi jangan terlalu lama ya Bu..). Tetap lakukan hal ini secara
berulang bila anak masih teraba panas di bagian tubuh mana pun. Hentikan bila
demam sudah reda.
6. Tetap bersama anak selama fase kejang atau kondisi anak belum membaik.
7. Jika kejang berlanjut, segera bawa anak ke pelayann kesehatan yang memadai untuk mendapat pertolongan.
INGAT !!
Jangan pernah memberikan makan atau minum selama anak masih
kejang atau belum sadar penuh.
Mengapa??
Why??
Dikhawatirkan
anak (bayi dan balita) Anda akan tersedak, jalan nafas terganggu dan yang
paling parah bisa terjadi henti nafas tiba - tiba. Hmm,, bahaya bukan??
Jadi tunda
dulu makan dan minumnya sampai anak sadar penuh yang ditandai dengan anak
merespon bila diajak bicara, menangis dan membuka mata, tatapan sadar.
Cara
membedakan anak sedang mengalami kejang atau tidak bagaimana hayoo..??
Ini nih
yang dapat Ibu lakukan untuk membedakannya.
1. Apabila
kita menduga anak kejang dengan posisi lengan tertekuk pada siku, coba perlahan
- lahan meluruskan lengan tersebut. Bila lengan dengan mudah dapat diluruskan,
maka anak tidak sedang mengalami kejang.
2. Demikian
pula bila kita menduga anak kejang dengan posisi lengan lurus kaku, coba untuk
menekuk lengan tersebut pada siku. Bila lengan dengan mudah dapat ditekuk, maka
bearti anak tidak sedang mengalami kejang.
Tapi
sebaliknya, bila siku sulit ditekuk atau sulit diluruakan, maka berarti anak
sedang mengalami kejang.
Sedikit
tambahan ya supaya ibu tidak khawatir berlebih.
Kejang
demam biasa terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Bila lebih dari 5
tahun, maka curiga infeksi Sistem Saraf Pusat atau anak menderita epilepsy.
Nah..
jangan kaget juga kalau anak mengalami hal - hal ini pasca kejang. Setelah
mengalami kejang, biasanya..
a. Anak
akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit atau tertidur selama 2 jam atau
lebih.
b. Sakit
kepala dan anak tidak ingat apa yang telah terjadi.
c. Anak
merasa mengantuk.
d. Anak
akan linglung (hanya sementara dan bersifat ringan)
Oke..
demikian sekilas share and care dari saya.
Semoga
bermanfaat..
sumberku :
buku dari marillyn doengoes, 1999 , artikel dari IDAI dan catatan kuliah bidan.