Rabu, 01 Juli 2015

KEJANG DEMAM ANAK

Kejang Demam Bayi & Balita


            Beberapa kali nemuin pasien kejang di ruang anak. Tapi, baru sempet share sekarang.
Jadi semangat habis liat blog saya yang ini http://dotbaby.blogspot.com/ selain juga karena habis dapat  kasus kejang lagi di jam - jam kritis waktu sahur Ramadhan ini. Yuk, mulai kita bahas.
           
            Kejang adalah pembebasan listrik yang tidak terkontrol dari sel syaraf di otak yang ditandai dengan serangan yang tiba - tiba.
            Kejang dapat berupa kondisi di mana otot tubuh berkontraksi dan relaksasi secara cepat dan berulang.
            Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu( suhu rektal lebih dari 38'C).

Bagaimana cara mengetahui bahwa anak (bayi & balita) sedang mengalami kejang??

Ini nih Tanda dan Gejala Kejang
1. Gerakan abnormal pada wajah, mata, mulut, lidah dan anggota gerak (tangan dan kaki).
Contoh : mata berkedip, berputar atau juling, gigi atau rahang terkatup rapat,mulut atau lidah dapat tergigit, kaku pada anggota gerak (tangan dan kaki)
Hasil gambar untuk febrile convulsions

2. Bisa berupa tangisan melengking dan sukar berhenti
3. Perubahan atau gangguan kesadaran (tidak merespon ketika diajak bicara)
4. Gangguan pernafasan, nafas menjadi tidak teratur bahkan berisiko apneu (henti nafas)
5. Kulit kebiruan (sianosis)
6. Demam tinggi atau kenaikan suhu tubuh secara tiba - tiba
7. Pingsan yang berlangsung selama 30 detik sampai 5 menit (sering terjadi pada anak - anak yang mengalami kejang demam)

Lalu, bagaimana pertolongan pertama jika si kecil mengalami kejang?
Cekidot... Penting banget.

1. No PANIC !!!

Tetap tenang agar bisa berfikir jernih tindakan segera yang dapat dilakukan karena panik kan ga menyelesaikan masalah ya moms..  jadi usahakan untuk tidak panik dulu.

2. Segera kendorkan pakaian anak (terutama sekitar leher).

Bukalah kancing baju anak dengan cepat atau jika memakai kaos segera lepaskan. Biarkan bila hanya kaos dalam.

3. Bila anak tidak sadar, posisikan badan telentang dengan kepala miring. Bersihkan hidung dan mulut dari lendir bila ada.

4. Ukur suhu tubuh.

Gunakan termometer bila ada, bila tidak setidaknya ibu bisa mengira - ngira dengan menggunakan tangan. Raba seluruh bagian tubuh terutama di daerah belakang kepala dan lipatan - lipatan seperti ketiak untuk memastikan bahwa anak benar - benar demam atau tidak.

5. Bila anak benar demam,

Segera beri kompres air sejuk (bukan air es atau air hangat ya..). Kompres lah seluruh bagian tubuh yang teraba panas. Ganti kompres secara berkala ( tapi jangan terlalu lama ya Bu..). Tetap lakukan hal ini secara berulang bila anak masih teraba panas di bagian tubuh mana pun. Hentikan bila demam sudah reda.

6. Tetap bersama anak selama fase kejang atau kondisi anak belum membaik.

7. Jika kejang berlanjut, segera bawa anak ke pelayann kesehatan yang memadai untuk mendapat pertolongan.


INGAT !!
Jangan pernah memberikan makan atau minum selama anak masih kejang atau belum sadar penuh.
Mengapa?? Why??
Dikhawatirkan anak (bayi dan balita) Anda akan tersedak, jalan nafas terganggu dan yang paling parah bisa terjadi henti nafas tiba - tiba. Hmm,, bahaya bukan??
Jadi tunda dulu makan dan minumnya sampai anak sadar penuh yang ditandai dengan anak merespon bila diajak bicara, menangis dan membuka mata, tatapan sadar.

Cara membedakan anak sedang mengalami kejang atau tidak bagaimana hayoo..??
Ini nih yang dapat Ibu lakukan untuk membedakannya.
1. Apabila kita menduga anak kejang dengan posisi lengan tertekuk pada siku, coba perlahan - lahan meluruskan lengan tersebut. Bila lengan dengan mudah dapat diluruskan, maka anak tidak sedang mengalami kejang.
2. Demikian pula bila kita menduga anak kejang dengan posisi lengan lurus kaku, coba untuk menekuk lengan tersebut pada siku. Bila lengan dengan mudah dapat ditekuk, maka bearti anak tidak sedang mengalami kejang.
Tapi sebaliknya, bila siku sulit ditekuk atau sulit diluruakan, maka berarti anak sedang mengalami kejang.


Sedikit tambahan ya supaya ibu tidak khawatir berlebih.
            Kejang demam biasa terjadi pada anak usia 6 bulan sampai 5 tahun. Bila lebih dari 5 tahun, maka curiga infeksi Sistem Saraf Pusat atau anak menderita epilepsy.

Nah.. jangan kaget juga kalau anak mengalami hal - hal ini pasca kejang. Setelah mengalami kejang, biasanya..
a. Anak akan kembali sadar dalam waktu beberapa menit atau tertidur selama 2 jam atau lebih.
b. Sakit kepala dan anak tidak ingat apa yang telah terjadi.
c. Anak merasa mengantuk.
d. Anak akan linglung (hanya sementara dan bersifat ringan)

Oke.. demikian sekilas share and care dari saya.

Semoga bermanfaat..
Wassalam.

Instagram



sumberku : buku dari marillyn doengoes, 1999 , artikel dari IDAI dan catatan kuliah bidan.